sekolah pak saleh di balik bukit kapur, menarik
Pagi ini kami berangkat berboncengan menaiki sepeda motor. Matahari masih belum nampak wajahnya. Belum juga sempat sarapan, beginilah kebiasaan Pak Saleh setiap harinya. Beliau dibungkuskan makan oleh istri tercintanya. Ternyata sekolahnya jauh, berliku-liku, dan naik turun bukit. Kaki beberapa kali saya luruskan karena terasa kesumutan. Sering juga sepeda menghantam jalan yang berlubang. Nampak bentang alam sawah, bukit, lembah, dan sungai begitu anggun tapi juga menantang. Sebagian besar jalan yang kami lalui tanpah rumah penduduk, tentunya bagi yang belum pernah melintas di sini juga merinding dibuatnya.
di balik bukit inilah sekolah pak saleh. bukti kapur yang indah. kami naik sepeda sekitar 1 jam 20 menit menuju sekolah terpencil
ini pintu gerbang sekolah sdn tagangser laok 4 kec waru kab pamekasan, sebuah jalan umum yang membelah 2 ruangan, sekolah dengan halaman jalan umum desa … anehkan?
kursi juga aneh ya .. terbuat dari beton. termasuk sumbangan pak saleh juga
meski mengajar di desa, beliau datang lebih awal dan pulang lebih akhir, membimbing siswa adalah kecintaanya
tiba-tiba datang guru PAI membawa jagung rebus yang diberi wali murid
mencoba mendidik anak-anak sdn tagangser lauk 4 kec waru kab pamekasan_rasanya beda
belajar bersama tepuk-tepuk, senam otak, dan matematika realistik … anak-anak pada terseyum dan 80% akhirnya bisa padahal awalnya tak ada yang mampu untuk materi pecahan
bersama-sama kelas 6 dan pak saleh menyemangatkan “SALAM SEMANGAT BAGI PEMUDA PEMUDI PELAJAR INDONESIA”
